Kamis, 26 November 2015

PETA LOKASI PAMSIMAS




Pertemuan Jorong Pamsimas

Pertemuan yang menghadirkan Kepala Jorong, Pengurus BPSPAM, Pelaku Wusan dan Sanitarian se Kabupaten Solok Selatan, Rabu -Kamis (26-27 November 2015):
Nara Sumber :
1. Sekretaris Dinkes Kab. Solsel :Lora Ayahnda Putri, SST
2. Danramil 12 Sangir :  Kapten Suryadi
3. Kabid Pemberdayaan Masyrakat BPM,PPr & KB : Drg. Hj. Aminah MM
4. Fasilitator STBM Kab.Solsel : Fadrizali, SKM
5. DC ROM1 Pamsimas Kab. Solok Selatan : Rahmad Jasmianto, ST
6. FK Kab Solok Selatan : Yulhendri S.E


Materi (Klik dibawah ini): 
1. DINKES
2. BPM





Senin, 09 November 2015

Pelatihan di Nagari Talao



Kunjungan ke Puskesmas Bidar Alam


Kunjungan Ke puskesmas Mercu


Rapat BPSPAM Jorong Karang Putih



Pertemuan di Jorong Pasir Putih


Jorong Sapan Salak



Jorong Sapan Sungai Nan Duo



Pamsimas + STBM Sumbar



Penanganan Limbah Domestik


RAKONTEK PAMSIMAS



Monev Capaian SBS di Jorong Kampung Baru




Kamis, 30 Juli 2015

Selasa, 28 Juli 2015

Pelatihan STBM bersama TNI Korem 032

Tanggal 1-2 Juli 2015
di
Markas Korem 032




Bersama Komandan Korem 032 di lapangan



Foto Kegiatan lainnya Klik INI

Senin, 27 Juli 2015

Menuju Universal Access 2019

Menuju Universal Access 2019



Upaya pencapaian target universal access air minum dan sanitasi serta memastikan keberlanjutannya memerlukan upaya kolaboratif semua pihak, baik lintas kementerian, pemerintah daerah, unsur masyarakat, swasta dan lembaga mitra.



Jakarta - Sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2015 – 2019 yang mengamanatkan program 100 – 0 – 100, yaitu 100% akses aman air minum, bebas kumuh dan 100% akses sanitasi yang layak pada akhir tahun 2019.

Kementerian Pekerjaan Umum melalui Ditjen Cipta Karya merespons cepat universal access tersebut. Pencapaian program tersebut menjadi tantangan besar yang harus diupayakan bersama.

Peningkatan yang dituntut untuk mencapai universal access selama 5 tahun ke depan sangat signifikan, yaitu sekitar 30% atau 6% per tahun peningkatan akses aman air minum secara nasional. Sasaran universal access tersebut terdiri atas 60% akses aman air minum melalui jaringan perpipaan, dan 40% akses aman air minum melalui bukan jaringan perpipaan terlindungi serta tercapainya 100% PDAM sehat.

Lewat Lokakarya Perumusan Strategi Program Pembangunan AMPL Perdesaan Berbasis Masyarakat Menuju Universal access 2019 yang diselenggarakan pada 5-7 Mei 2015 lalu di Jakarta, pemerintah ingin mempercepat capaiannya melalui program PAMSIMAS. PAMSIMAS yang akan masuk fase ketiga (PAMSIMAS 3) ini, akan segera dilaksanakan secara nasional di 26.833 desa di 402 kabupaten di 32 provinsi di Indonesia mulai tahun 2016.

PAMSIMAS menjadi program andalan Pemerintah Indonesia yang dijadikan kendaraan untuk mencapai universal access 2019, merupakan program yang sudah ada sejak 2008 dan sudah hampir 12 ribu desa mendapat layanan air minum dan sanitasi lebih baik.

Sejak dimulai tahun 2008, PAMSIMAS I sampai dengan tahun 2012 telah berhasil meningkatkan jumlah warga miskin perdesaan dan pinggiran kota yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan, serta meningkatkan nilai perilaku hidup bersih dan sehat di sekitar 6800 desa/kelurahan (dari target 5000 desa/kelurahan) yang tersebar di 109 Kabupaten/Kota.

Atas keberhasilan ini pemerintah mengembangkan program PAMSIMAS - I menjadi PAMSIMAS - II, dengan mentargetkan 5000 desa/kelurahan di 96 Kota/Kabupaten PAMSIMAS I dan 123 Kabupaten baru, dimana pelaksanaan PAMSIMAS II ini mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Sampai tahun 2014 desa/kelurahan yang telah melaksanakan Program PAMSIMAS sudah mencapai 8495 desa/kelurahan.

Upaya pencapaian target universal access air minum dan sanitasi serta memastikan keberlanjutannya ini, memerlukan upaya kolaboratif semua pihak, baik lintas kementerian, pemerintah daerah, unsur masyarakat, swasta dan lembaga mitra. Untuk mewujudkan terjadinya kolaborasi multi pihak ini, diperlukan strategi program AMPL Perdesaan Berbasis Masyarakat yang disepakati bersama yang menjelaskan pembagian tugas, peran, dan fungsi setiap lembaga terkait dari tingkat pusat hingga ke tingkat desa.

Strategi program tersebut akan dikembangkan secara partisipatif dengan mengambil berbagai pembelajaran terbaik yang tersebar di seluruh penjuru nusantara. Diharapkan terbentuknya strategi program dapat memberikan wadah bagi semua pihak untuk berpartisipasi sebesar-besarnya dalam rangka pencapaian target universal access 2019.

Selain sebagai momentum awal pengembangan strategi program, lokakarya yang dibuka resmi sesditjen Cipta Karya Kemen PU dan Pera, Ir Dadan Krisnandar mewakili Dirjen Cipta Karya ini, juga memiliki nilai strategis untuk memperkuat peran strategis lintas kementerian dan memberikan arah pembangunan air minum dan sanitasi khususnya pembangunan AMPL perdesaan berbasis masyarakat terutama dikaitkan dengan rencana pelaksanaan fase ketiga program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)

Lokakarya yang digelar dengan mengundang 150 peserta dari lintas kementerian, Bappeda, Asosiasi dan NGOs ini, juga akan mengkonsolidasi berbagai isu strategis dan potensi yang ada, untuk memperkuat pelaksanaan pembangunan air minum dan sanitasi perdesaan berbasis masyarakat di Indonesia, untuk mencapai target universal access tahun 2019.





Pada acara yang berlangsung selama dua hari itu, diadakan talkshow dengan host Shanaz Haque dan diskusi kelompok untuk merumuskan isu-isu strategis dalam perumusan strategi program dan pelembagaan pembangunan AMPL perdesaan berbasis masyarakat, yang meliputi kelembagaan dan peran pemerintah daerah dalam pembangunan AMPL Perdesaan, optimalisasi strategi dan metode pelaksanaan program pembangunan AMPL perdesaan serta pengembangan program dan opsi-opsi pembiayaan. Di samping itu juga ada expose pameran program PAMSIMAS yang menampilkan program kerja serta best practice program. (Rita Hendriawati – WCE CMAC)

sumber : www.pamsimas.org